Wiring yaitu teknik yang digunakan oleh designer jaringan tentang bagaimana pengkabelan dari jaringan tersebut akan dibuat. Seorang perancang jaringan tentu harus menguasai materi ini karena hal ini akan berhubungan dengan efisiensi jaringan dan juga tampilan dari jaringan itu sendiri mulai dari kerapihannya, penataannya, dll.
Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai komponen-komponen jaringan yang digunakan untuk melakukan penempatan kabel dalam jaringan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai komponen-komponen pendukung dalam penggunaak media transmisi jaringan.
1. CONDUIT
Conduit yaitu sistem perpipaan yang digunakan untuk. Plindung dan routing kabel. Conduit bisa terbuat dari plastic, besi, tanah liat, dl
Aturan pemakaian conduit antara lain :
40% diameter conduit harus kosong sebagai space agar kabel didalamnya tidak terlalu berdesakan. Biasanya conduit jaringan menggunakan pipa berwarna hitam, dan dibedakan dari conduit listrik yang menggunakan pipa warna putih.
2. CABLE TRAY
Cable Tray ini fungsinya sama hampir sama dengan conduit. Perbedaannya adalah terletak pada fungsi dalam melakukan reparasi atau perbaikkan kabel.
Jika kita lihat pada conduit, semua bagian kabel tertutp seutuhnya. Ini akan mengakibatkan kesulitan saat hendak memperbaiki kabel yang ada di dalamnya. Namun tetap saja ada kekurangannya. Cable Tray sangat rentan terhadap gangguan eksternal. Walaupun tetap dapat melindungi kabel, namun kemungkinan kabel mengalami kerusakan lebih besar.
3. WIRING CLOSET
Atau biasa disebut telecommunication closet, yaitu muara kabel. Wiring closet adalah sebuah kamar kecil umum ditemukan pada bangunan institusional, seperti sekolah dan kantor, di mana sambungan listrik dan jaringan dilakukan.
Mereka digunakan untuk berbagai tujuan, fungsi mereka yang paling umum adalah untuk jaringan computer yaitu untuk tempat bermuaranya kabel-kabel. Banyak jenis tempat koneksi jaringan batasan jarak antara peralatan, seperti komputer pribadi, dan perangkat akses jaringan, seperti router. Pembatasan ini mungkin memerlukan beberapa wiring closet pemasangan kawat di setiap lantai gedung besar.
4. WALLPLATE
Yaitu pelat plastic maupun besi yang biasa ditempelkan pada dinding untuk meningkatkan efisiensi, perlindungan, dan kerapihan dari kabel jaringan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menginstalasi wallplate antara lain :
Tentukan lokasi terbaik.
Wall plate harus dekat workstation (panjang maksimum dari wallplate ke workstation adalah 5 meter).
Hindarkan wallplate dari sumber panas langsung yang dapat merusak konektor dan mengurangi efisiensi.
Ada 3 cara memasang wallplate antara lain :
1. Outlet boxes
2. Cut-in plates
3. Surface-mount outlet boxes
5. WALLJACK
Biasanya berupa interface yang menjadi terminal penghubung antara workstation dengan kabel penghubung yang terpasang pada wallplate.
Tipe-tipe jack-nya antara lain :
1. Single RJ-11 type
2. Single RJ-45 type
3. Single coax (TV cable)
4. Single BNC
5. Dual RJ-11 type
6. Dual RJ-45 type
7. Single RJ-11 type, single RJ-45 type
8. Single RJ-11 type, single coax (TV cable)
9. Single RJ-45 type, single BNC
6. BISCUIT JACK
Yaitu jack yang mulanya dipakai untuk kabel telepon. Biscuit jack merupakan connector dinding yang nantinya akan terintegerasi dengan wallplate.
7. IDC (INSULATION DISPLACEMENT CONNECTOR)
Yaitu connector yang memiliki pin menancap kabel dan menyentuh tembaga. Proses ini disebut crimping atau punching down.

Komentar
Posting Komentar